Jakarta (ANTARA) – Produsen otomotif Audi dikabarkan telah mengambil langkah mundur dari rencana sebelumnya untuk hanya menjual mobil listrik bertenaga baterai setelah tahun 2032.
Pernyataan ini dibuktikan dengan mengumumkan generasi baru mesin pembakaran internal dan powertrain hibrida.
Dilaporkan Drive pada Senin (24/3) waktu setempat, pabrikan mobil Jerman tersebut sebelumnya berencana untuk memperkenalkan lini model bertenaga bensin terakhirnya pada tahun 2026, dengan berakhirnya masa pakai kendaraan pada tahun 2032 yang membuat Audi hanya menjual kendaraan listrik bertenaga baterai sejak saat itu.
Saat mengumumkan hasil keuangan dan strategi terbarunya di Jerman, CEO Audi Gernot Dollner menarik kembali target tersebut.
Baca juga: Audi pamerkan Q6e-tron di tengah salju Austria
“Tahun 2032 adalah tanggal yang kami komunikasikan untuk menghentikan produksi mesin bensin dan diesel. Dengan transformasi yang tertunda menuju mobilitas listrik, kami harus menilai tanggal dan tenggat waktu tersebut,” kata Dollner dalam konferensi pers.
Menurut Motor1, CEO Audi menambahkan bahwa perpanjangan mesin pembakaran akan berdampak positif pada model bisnis mereka.
Ini menandai perubahan dari komentar pada pertengahan 2024 ketika Dollner mengatakan kepada Autocar bahwa Audi berkomitmen untuk menyediakan jajaran kendaraan listrik di semua negara kecuali Tiongkok.
Audi merupakan bagian dari Volkswagen Group, tetapi dalam divisi Audi terdapat merek Bentley, Lamborghini, dan pembuat sepeda motor Ducati.
Baca juga: Audi rilis SUV Q8 terbaru seharga Rp2,7 M, berikut spek hingga fitur
Pada 2024, Audi menjual 1,7 juta kendaraan secara global, turun 11,8 persen dibandingkan tahun 2023, meskipun pembuat mobil super Lamborghini menonjol dengan rekor penjualan baik secara global maupun di Australia.
Adapun angka penjualan Audi secara global mencakup 164.480 mobil bertenaga baterai, yang merupakan 9,7 persen dari penjualannya di seluruh dunia, di bawah Mercedes-Benz (185.100 penjualan) dan BMW (426.594 termasuk 56.181 dari Mini, yang merupakan miliknya).
Seiring dengan meningkatnya penjualan model hibrida, Motor1 melaporkan CEO Audi mengatakan bahwa produsen mobil tersebut kini berencana untuk meninjau kembali masa pakai mesin pembakaran karena peralihan jajaran kendaraan bertenaga listrik akan memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan sebelumnya.
Setelah memproduksi model produksi bertenaga baterai pertamanya pada tahun 2018, Audi merupakan salah satu dari banyak perusahaan yang telah menarik kembali target kendaraan listrik sebelumnya.
Ini termasuk Alfa Romeo, Mercedes-Benz, dan Volvo, dengan BMW baru-baru ini berkomitmen kembali pada tenaga V8 untuk model masa depan.
Baca juga: Audi kenalkan mobil konsep di China tanpa logo cincin ikonik
Baca juga: Audi gagal temukan investor untuk pabrik kendaraan listrik di Brussels
Baca juga: Audi Q6 Sportback E-Tron 2025 tampilkan gaya coupe di SUV elektrik
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025